Nuansa Post. Info, Bima.-
Dalam akun Facebook (FB) Syaifulah HA SangiangApi membuat status yang sangat tidak bisa di terima oleh pihak Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Bima.
Berikut ini status yang dimuat oleh salah satu akun FB yakni ; "Kepada Yth Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima. Pak Kepala Dinas, Hentikan praktek Pengumpulan uang Rp. 100.000 untuk biaya Verval Berkas di Setiap Korwil. Ka ceim satoi angka Piti Ede. Da mawu ja Ade ngaha Piti nggomi doho ke.
Kita sudah memasuki era Android, bukan lagi era Kerajaan Majapahit yg setiap urusan apapun wajib ada Upeti. Nggara mbuip si ncara oi mena mu ta Dinas DIKPORA Kab. Bima, loa kai lao wa'a wea Oi Amo ndi sampuru kai supu mena mu.
TTD
MBERE AFI
Cc Agria Agus Jejak Manggila Baba Chan Rizal Patikawat Dae Yan Bintang
Siapa Kita ?... 🤣,".
Akun Facebook (FB) Syaifulah HA SangiangApi.
Pasalnya, Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima tidak pernah melakukan Pungli untuk Verifikasi Validasi (Verval) untuk guru.
Kepala Dinas (Kadis) Dikbudpora Kabupaten Bima, Zunaidin, S.Sos.MM yang ditemui, Selasa 25/03/25 mengatakan bahwa isu tersebut adalah isu miring yang sengaja mau membuat Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima rusak di mata dunia pendidikan, jelasnya.
Lanjutnya, makanya saya memanggil Kordinator Wliayah (Korwil) Pendidikan di setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Bima dengan tujuan untuk bisa berkoordinasi terkait hal tersebut, tegasnya.
"Tidak ada sepeserpun yang ditarik di Verval guru seperti yang dituduhkan dalam akun FB tersebut,".
Salah satu Korwil Pendidikan Kecamata Sape yang ditemui pada hari yang sama mengatakan bahwa di Kecamatan Sape tidak ada isu yang mendiskreditkan Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima terkait dugaan Pungli, ujarnya singkat.
Pantauan media ini Korwil Pendidikan se Kabupaten Bima dipanggil untuk mengklarifikasi terkait dugaan tersebut. (Syam).
COMMENTS