Nuansa Post. Info-
Uswatun Hasanah asal Bima lahir di Desa Ngali Kecamatan Belo dan Andi Putra Utama asal Desa Hidirasa Kecamatan Wera Kabupaten Bima yang selalu dikenal dengan ciri khas tulisan pada terakhir statusnya "Kami telah SIAP, VENI VIDI VICI Non regitur ab aliquo, Terpujilah kemiskinan yang sedang-sedang saja 🦅 #bongkarbandar #justice #law @sorotan SEMUA ORANG #fyp #bima #ntb,".
Informasi yang diendap oleh media ini bahwa Andi Putra Utama adalah mahasiswa PPKN Universitan Muhammadiyah Mataram (UMM). Sementara Uswatuan Hasanah alumni mahasiawi Universitas Pendidikan Ganesha-Singaraja jurusan Pensisikan Jasamani Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskes) dan melanjutkan S2 di Universitas Mataram (Unram) jurusan Ilmu Ekonomi Konsentrasi SDAM.
Uswatun Hasanah atau yang lebih dikenal dengan nama Penanya yakni Badai NTB dan rekannya Andi Putra Utama sudah mengambil bagian terkecil dalam membongkar bandar-bandar, kaltel (kelompok), pengedar dan sejenisnya dengan tujuan menyelamatkan generasi harapan bangsa. Tujuan mereka untuk meminta keadilan di negara ini atas peredaran narkoba di Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dalam Forum Masyarakat Bima Anti Narkoba, Jum'at 03/01/25 di Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur (Jaktim), Badai NTB menyampaikan didepan forum tersebut bahwa saya dan rekan saya Andi Putra Utama mengambil bagian dalam hal membongkar narkoba khususnya di Daerah Kabupaten Bima dan umumnya NTB sebagai bagian dalam menutut keadilan pada negara agar bisa membongkar dan menangkap mafia-mafia bandar, pengedar dan kurir narkoba, ujarnya.
Lanjutnya, kami berdua sudah siap dengan segala konsekwensinya atas apa yang kami lakukan dalam membongkar bandar narkoba, pengedar dan kurirnya serta siapa saja yang terlibat, tegasnya.
"Kami sudah mengorbankan tenaga, pikiran dan finansial dalam memperjuangkan nasib generasi muda untuk massa depan dari bahanya narkoba yang selama ini terjadi,".
"Melalui forum ini saya terus dan terus mengajak untuk sama-sama bergandengan tangan dalam memberantas peredaran narkoba di Bumi Bima,".
Masih dia, kasus ini akan selesai apabila kita semuanya akan sama-sama menghadap Pak Presiden Prabowo Republik Indonesia (RI) Subianto untuk menyampaikan harapan, tangisan dan jeritan dari orang-orang tua di Kabupaten Bima Provinsi NTB bahwa terjadinya perampokan, pembunuhan, pencurian dan sejenisnya adalah efek daripada narkoba, jelasnya.Dalam statusnya Badai NTB menulis "Tidak ada seekor binatang jalang yang mau memungut keberanian untuk di coba-coba. Badai Ntb & Andi Putra Utama dibentuk bukan untuk dicoba-coba. Kami lahir dari kesadaran intelektual,".
“Merasa kasihan tanpa berbuat sesuatu adalah suatu kemewahan yang tak berguna. Kalau benar perasaan itu murni, orang harus membantunya, apakah dengan pikiran, perbuatan atau pertolongan.” (Pramodya Ananta Toer, Nyanyian Sunyi Seorang Bisu)
Biarkan alam yang menyeleksi. Alam tahu cara menyeleksi sekawanan anjing-anjing!
Kami sepasang yang lahir dari pikiran-pikiran merdeka. Yang lantang mempertanyakan keadilan hukum & kemapanan penguasa dzolim.
50 (lima puluh) pengacara senior dan handal asal Kabulaten Bima dan Dompu Se-jabodetabek siap mengadvokasi dan mendampingi proses #bongkarbandar di NTB. (Syam).
COMMENTS