Nuansa Post. Info, Bima-
Jagung merah dengan segala jenis jangung membawa bencana bagi rakyat Kabupaten Bima dan sekitarnya. Banjir bukan hal yang baru bagi masyarakat Kabupaten Bima dan sekitarnya karena setiap tahun selalu saja beberapa kampung, desa dan Kecamatan dan Kelurahan terendam banjir.
Pasalnya, Hutan Tutupan Negara (HTN) jadi sasaran empuk bagi oknum masyarakat yang membabat pohon yang ada dalam hutan tersebut. Apalagi hutan yang memang tidak menjadi HTN sudah di babat pohonnya.
Informasi yang diendap oleh media ini bahwa sudah 20 (dua puluh) tahun lamanya petani jagung menanam di HTN dan mengakibatkan banjir dimana-mana. Kecamatan Lambu (Desa Sumi), Sanggar (Desa Sandue), Bolo (Dusun Jala Desa Nggembe) sementara di Kota Bima ; Kelurahan Tanjung (jembatan padolo, pasar ama hami), Kelurahan Pane (kampung pane), Kelurahan Sadia (Kampung Sadia), Kelurahan Rasanae Barat (Kampung Nae), Kelurahan Mpunda (Kampung Bedi), Kelurahan Dara (Kampung Dara-Terminal), Kelurahan Mangge Maci (Kampung Mangge Maci).
Menurut salah satu pemerhati Hutan, Ismail (54) tahun asal Desa Kalampa yang ditemui bahwa bagaimana tidak banjir hutan sudah gundul dan tidak ada pohon yang ada di HTN khususnya di Kecamatan Parado, ujarnya.
Masih dia, hal ini adalah perbuatan oknum manusia yang memang sengaja tidak memikirkan dampak daripada kerusakan hutan yang telah dilakukan oleh oknum manusia yang tidak bertanggung jawab, jelasnya.
"Kedepannya hutan harus dilakukan reboisasi (menanam kembali pohon yang telah gundul) akibat daripada oknum manusia,'.
Mulailah sadar bahwa air hujan akan mendatangkan banjir dan tidak tidak mungkin banjir akan naik ke dataran tinggi kalau bukan sasaranya adalah dataran rendah,".
Lanjutnya, ketika tidak dihentikan maka banjir akan datang setiap tahun pada musim hujan. Hal inilah yang harus dipikirkan oleh Pemerintahan terpilih Ady Mahyudi-dr Irfan Zubaedy sebagai Bupati-Wakil Bupati Bima nantinya setelah di lantik, tutupnya.
Pantauan media ini bahwa hutan sudah gundul yakni ; Parado, Monta, Langgudu, Lambu, Sape, Ambawi, Wera, Sanggar, Tambora, Donggo, Soromandi dan Madapangga. Sementara untuk Kecamatan Woha dan Bolo penunggu bajir. (Syam).
COMMENTS