Nuansa Post.
Info, Bima-
Tim Kesehatan Masyarakat (Kesmas) melakukan pertemuan Diseminasi pengkajian Audit Maternal Perinatal Surveylans and Respon (AMPSR) Tingkat Kabupaten Bima Tahun 2024 yang dilaksanakan di aula Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, Senin 9/9/24.
Gambaran Umum
Kepala Bidang (Kabid) Kesmas, Sitha Isa Arahmawati, S.ST mengatakan bahwa dalam dekade terakhir Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) mengalami penurunan tapi masih tinggi dibanding negara lain, yaitu 305/100.000. Kelahiran hidup dan AKN 15/1000 kelahiran hidup yang sebenarnya kematian tersebut dapat dicegah melalui berbagai upaya antara lain dengan melakukan audit pada setiap kematian ibu dan bayi, tujuannya antara lain untuk menentukan kasus yang dapat dicegah dan untuk mencegah terjadinya kematian oleh kasus yang sama, urainya.
Masih dia, maka setiap kasus dilakukan audit secara siklik meliputi kegiatan notifikasi, pelaporan, pengkajian dan respon, yang dibagi dalam : Identifikasi 0 hari , Notifikasi hari pertama, Verifikasi hari ke 3, Ringkas Medik hari ke 7 dan Otopsi Verbal hari ke 14.
“Tentu dengan menyesuaikan dengan Masa Berkabung keluarga,”.
Ditambahkanya, kegiatan tersebut menggambarkan konsep dari AMPSR yaitu penggabungan 2 proses yaitu proses Surveilans dan Respon Surveilans adalah : pengamatan secara sistematis dan terus menerus terhadap data atau informasi penting tentang kejadian penyakit atau kasus kesehatan lainnya, termasuk kasus kematian ibu dan bayi.
Respon adalah : penerapan intervensi perbaikan/solusi yang tepat untuk mencegah terjadinya kematian serupa di kemudian hari, berdasarkan rekomendasi dari pengkajian kematian, berimplikasi terhadap penguatan sistem kesehatan di semua tingkat termasuk perbaikan mutu pelayanan. Penyebaran informasi dari 4 kegiatsan AMPSR yaitu identifikasi, pelaporan, pengkajian dan respon inilah yg kita sebut dengan diseminasi.
Sebab proporsi kematian maternal dan perinatal yang dilaporkan masih belum menggambarkan keseluruhan kematian yang terjadi sehingga survelans kematian perlu ditingkatkan agar mendekati jumlah yang sebenarnya.
Semakin besar proporsi kematian yg dilaporkan maka semakin besar pula ketapatan dalam mengidentifikasi faktor penyebab kematian dan faktor yang dapat dicegah. Kedua faktor tersebut menjadi dasar penentuan respon atau upaya korektif yang tepat.
Untuk mencegah kematian di kemudian hari, maka pedoman AMP direvisi menjadi AMPSR yang strukturnya terdiri dari : pelindung, penanggung jawab, Sekretariaat dan Tim Pengkaji. Pada saat ini Tim AMPSR Kabupaten Bima telah dibentuk dari berbagai elemen, yang telah di SK- kan oleh Bupati Bima pada bulan april 2024.
1. Tujuan Umum
Adalah tersedianya acuan dalam pelaksanaan audit maternal perinatal yang meliputi upaya surveilans serta penentuan daya korektif/respon berdasarkan temuan tentang faktor penyebab kematian yang dapat dicegah atau dihindari.
2. Tujuan Khusus
a.
Menjelaskan tujuan pelaksanaan AMPSR (konsep, prinsip, proses, terminologi)
yang digunakan dalam AMPSR
b. Membangun
kerangka pikir untuk menilai beban kematian ibu, lahr mati dan kematian
neonatal termasuk tren kematian baik dalam hal jumlah maupun penyebab kematian
c.
Memberikan acuan dalam melakukan notifikasi, identifikasi dan pelaporan
kematian maternal dan neonatal dalam rangka meningkatkan cakupan kematian yang
dilaporkan.
d.
Memberikan acuan pelaksanaan pengkajian kasus kematian maternal dan perinatal
dan analisis terkait faktor yang dapat diperbaiki baik faktor medis dan non
medis yang menjadi penyebab kematian yanng dapat dicegah
e. Menjadi
acuan rekomendasi berdasarkan analisis terkait faktor-faktor yang dapat
diperbaiki berupa intervensi untuk mencegah kematian oleh faktor yang dapat
dicegah untuk menghindari kematian di kemudian hari
f.
Memberikan acuan dalam merencanakan melaksanakan, memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan respon berdasarkan hasil audit
g. Memberikan acuan advokasi, koordinasidan pembagian peran bagi pengambil kebijakan di Tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Sasaran
a. Pimpinan dan Dokter penanggung jawab pengelola program KIA di Puskesmas
b. Lintas sektor : Bappeda, Kesra, DPAP2KB, BPJS, RSUD Bima
c. Kepala
Bidang Yankes, P2PL dan Penanggung jawab dan pengelola program lintas Dinas
Kesehatan Kabupaten Bima
d. Organisasi profesi terkait : PPNI, Gizi, IDI, IBI, POGI, IDAI, IAKMI
Keluaran
Menghasilkan
informasi:
a. Penyebab kematian sesuai dengan kode
ICD 10 untuk Maternal Mortality dan Perinatal Mortality
b. Status kematian yang dapat dicegah
c. Faktor yang dapat diperbaiki untuk tiap
kematian yang dapat dicegah
d. Rekomendasi perbaikan
Pembiayaan
Seluruh
biaya kegiatan ini dibebankan BOK Kabupaten, DAK Non Fisik Tahun 2024, tutupnya. Syam)
COMMENTS